Jumat, 01 April 2011

tugas Ekonomi Moneter

SOFTSKILL EKONOMI MONETER
Tugas Ekonomi Moneter
Minggu 1 dan 2
(Konsep Dasar Ekonomi Moneter, Uang dan Standar Moneter)


BAB 1
Ekonomi Moneter


Pengertian Ekonomi Moneter
Ekonomi Moneter adalah salah satu bagian dari ilmu ekonomi yang secara khusus mempelajari tentang sifat, fungsi, dan peranan serta pengaruh uang terhadap aktivitas perekonomian pada sebuah negara.

Sedangkan pengertian Ilmu Ekonomi Moneter adalah ilmu ekonomi yang mempelajari masalah-masalah yang ada kaitannya dengan uang, lembaga keuangan atau kredit ataupun permasalahan mekanisme moneter yang mempengaruhi proses produksi serta pembagian hasil pada masyarakat. Ekonomi Moneter tersebut sangat penting karena dapat diketahui bagaimana proses penciptaan uang di masyarakat, tingkat bunga, pasar uang, serta sistem kebijakan moneter dan sistem pembayaran internasional.

Konsep Dasar Ekonomi Moneter
Konsep dasar ekonomi moneter, dapat di golongkan menjadi 2 yaitu:
Konsep Dasar Ekonomi Moneter Konvensional
Konsep Dasar Ekonomi Moneter Syariah


Konsep Dasar Ekonomi Moneter Konvensional
Merupakan sebuah konsep yang dimana pada ekonomi konvensional menggunakan tingkat suku bunga sebagai salah satu instrumen utama dalam kebijakan moneter. Akan tetapi tingkat suku bunga yang dipakai pada konsep ini justru dilarang dalam sistem ekonomi syariah. Hal ini dikarenakan sistem bunga dianggap sama dengan sistem riba, yakni suatu tambahan yang dipersyaratkan secara sepihak di awal perjanjian.

Pada konsep dasar ekonomi moneter konvensional ini terdapat tujuan dari memegang uang yang terdiri dari 3 keinginan yaitu:
Tujuan Transaksi
Tujuan transaksi digunakan dalam rangka membayar pembelian-pembelian yang akan mereka lakukan.
Tujuan Berjaga-jaga
Tujuan berjaga-jaga digunakan untuk mengantisipasi kerugian yang sewaktu-waktu akan timbul di masa yang tak teduga ataupun di masa yang akan datang.
Tujuan Spekulasi
Tujuan ini digunakan apabila suatu saat nanti tingkat bunga yang berlaku tersebut sangat menguntungkan dibandingkan dengan investasi sehingga banyak masyarakat yang mendepositokan uangnya .

Konsep Dasar Ekonomi Moneter Syariah
Pada konsep dasar ekonomi moneter syariah, ekonomi syariah memandang uang sebagai alat tukar, hal itu merepresentasikan kekuatan daya beli (purchasing power) yang dianggap sebagai satu-satunya fungsi uang. Oleh karena itu, dalam sistem ekonomi syariah digunakan tingkat pengembalian syariah dari kegiatan ekonomi sebagai instrumen intermediari.
Dalam pandangan kebijakan moneter syariah, kebijakan moneter sebenarnya bukan hanya mengutamakan suku bunga.


BAB 2
Uang dan Standar Moneter

Arti Penting Uang dan Standar Moneter
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.

Menurut beberapa ahli uang dapat di definisikan sebagai:
1. AC Pigou; dalam bukunya The Veil of Money, yaitu uang adalah sebagai alat tukat menukar.
2. DH Robertson; dalam bukunya Money, uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.
3. RG Thomas; dalam bukunya Our Modern Banking, uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.

Terdapat fungsi-fungsi asli uang, yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai alat tukar
2. Sebagai satuan hitung
3. Sebagai penyimpan nilai

Sedangkan syarat-syarat dari uang itu sendiri adalah:
1. Diterima secara umum (acceptability)
2. Memiliki nilai yang cenderung stabil (stability of value)
3. Ringan dan mudah dibawa (portability)
4. Tahan lama (durability)
5. Tahan lama (durability)
6. Kualitasnya cenderung sama (uniformity)
7. Jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan (scarcity)
8. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility)


Standar Moneter
Standar moneter merupakan sistem moneter yang didasarkan atas standar nilai uang, yang mengandung ciri-ciri/ sifat-sifat dari uang dan tentang jumlah uang yang beredar.
Selain itu juga Standar moneter adalah benda yang ditetapkan sebagai objek pembanding atau nilai dalam jumlah satuan tertentu dan dalam waktu tertentu sebagai alat kesatuan hitung. Standar mata uang yang digunakan dapat berupa logam atau kertas.

Standar moneter dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
Standar Barang (Commodity Standar)
Yaitu sistem moneter yang dimana nilai/tenaga beli uang dijamin sama dengan berat tertentu suatu barang. Misalkan : emas, perak
Standar Kepercayaan (Fiat Standar)
Yaitu sistem moneter yang dimana nilai/tenaga beli uang tersebut tidak dijamin berat barang tertentu. Misalkan : logam

Di dalam standart moneter terdapat kelebihan dan kekurangan, antara lain:
Sistem standar tunggal
Kelebihannya: • Memiliki nilai penuh
• Adanya kebebasan untuk membuat dan melebur uang
• Tiap org boleh menimbun emas atau perak
• Uang yang beredar dapat ditukar dengan emas dan dipakai sbg jaminan lainya.
Kekurangannya:• Sangat tergantung pada satu jenis logam
• Jumlah logam emas/perak terbatas
• Kesulitan dalam menentukan jumlah uang yang beredar secara pasti

Sistem standar kembar
Kelebihannya: • Ada 2 logam yang dipergunakan sebagai standar keuangan negara.
• Uang yang beredar dan bisa bergantian serta diatur undang-undang .
• Nilai uang tidak ditentukan oleh undang-undang tetapi di tentukan oleh nilai yang ada dipasar.
Kekurangannya: • Menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap uang.
• Berlakunya hukum Gresham uang logam yang bermutu rendah ada di peredaran akan terdesak dengan uang logam yang bermutu tinggi.
• Uang logam yang bermutu tinggi susah diperoleh diperedaran.

Sistem standar kertas
Kelebihannya: • Kepercayaan kepada pemerintah sangat besar
• Uang dipertanggungjawabkan oleh pemerintah melalui bank peredaran
• Penghematan terhadap logam mulia
• Biaya pembuatannya lebih murah dan lebih elastis dalam persediaan
Kekurangannya:• Adanya kemudahan untuk pemalsuan
• Uang yang beredar tidak dapat di tukar dengan jaminan yang disimpan di bank
• Dilihat dari kualitas bahanya mudah rusak/robek ataupun lusuh
• Menuntut pemerintah selalu mengontrol satbilitas keuangan.



Disusun Oleh :
Rizky Rufaida Sari
31208096
3DD04

Universitas Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar